RADAROKURAYA.COM – Guna mengantisipasi kesenjangan dalam bertoleransi agama di sekolah mulai dari tingkat di tingkat SD dan SMP, Dinas Pendidikan OKU Timur bekerja sama dengan media Warta Republika mengadakan Simposium pendidikan yang bertajuk “Literasi Moderasi Beragama Dalam Bingkai Budaya” yang dilaksanakan di Lapangan Desa Sidomakmur, Belitang (10/12).
Acara yang dihadiri oleh Wakimin S.Pd, MM selaku Kepala Dinas Pendidikan OKU Timur, H Karep S.Pd, MM Kantor Kementrian Agama OKU Timur, Dadang Daniswara M.Pd (BPMP Sumsel) Desti Martini S.Pd, M.Si (BPG Sumsel) serta 700 Orang Kepala Sekolah dan Guru se OKU Timur.
Jelas sekali tujuan simposium ini adalah meningkatkan pemahaman guru tentang cara belajar mengajar melalui litersi dan metode-metode pendidikan di era digitalisasi.
Nara Sumber Literasi yang telah berhasil mengadakan berbagai edukasi bagi siswa-siswi di sekolah mereka masing-masing menyampaikan strategi dalam mendapatkan hati siswa/i Seperti memberikan hadiah setiap bulan bagi siapa saja murid yang pertama datang ke sekolah, metode ini dinilai sangat baik untuk merangsang anak agar semangat pergi kesekolah. Ada pula metode pembuatan Buku Laporan Ibadah Siswa sesuai agama masing-masing siswa, metode ini di ciptakan agar tidak ada kesenjangan antar agama siswa tanpa membeda-bedakan agama.
Dalam sambutannya KadisdikBud OKU Timur Wakimin S.Pd, MM mengatakan “harapan kami agar kita sama-sama membantu anak-anak kita jangan sampai ada yang putus sekolah, usahakan semua minimal tamat SMA” ujarnya
Dikesempatan ini juga di Louncing program “1000 Guru OKUT Belajar” Tak ketinggalan pula Ketua Pelaksana Simposium Elfandri Juliardi Pimred Warta Republika mengatakan “terima kasih pada para guru karna tidak mungkin ada orang-orang hebat tanpa adanya guru” pungkasnya. ROR/ AGUST ALI