RADAROKURAYA.- Sebagai pemain baru Resmen Kadapi sadar betul untuk bisa menarik simpati dan memenangkan Kompetisi Pilkada Way kanan November 2024 yang akan datang, ia harus mampu mengetahui apa yang dikehendaki masyarakat Way Kanan, dan untuk mengetahui hal itu, mantan aktivis yang sekarang menjadi parktisi hukum tersebut secara masih berkeliling menyapa warga Way kanan tanpa memandang lokasi, agama dan atau ras .
“ kalau kita mau membuat bangunan yang kuat tentu kita harus memiliki dan memahami unsur apa saja yang harus kita persiapkan, sehingga bangunan itu nanti akan benar benar kuat dan memuaskan, itu pula yang saya rasakan dalam upaya untuk memenangkan Pilkada di Way kanan, salah satunya selain kita harus lebih mengenal siapa yang akan memilih kita, apa yang kita sampaikan juga harus merakyat sehingga akan diterima dengan baik,” tutur Resmasn Kadapi, SH,MH, Bakal Calon Bupati Way kanan yang dalam pelaksanaan Pilkada nanti akan dipasangkan dengan Cik Raden kader Partai Nasdem Way Kanan.
Sebelum membuka rahasia yang akan ia sampaikan pada masyarakat Way kanan bila nanti terpilih sebagai Bupati Way kanan, Resmen Kadapi menyatakan ia akan menghibahkan gajinya selama jabat Bupati untuk masyarakat.
“Yang saya sampaikan ini buka janji melainkan ikhtiar yang boleh ditanyakan masyarakat kepada saya kalau nanti saat saya terpilih tidak saya amanati termasuk seluruh gaji selama menjabat Bupati Waykanan, nanti akan saya berikan untuk kepentingan masyarakat, karena harus kita tanamkan di hati, bahwa jika kita tidak serius mengabdi untuk kemajuan daerah, maka Way Kanan selamanya tidak aka nada kemajuan alias begini begini saja,” ujar Resmen Kadapi dalam bincang santai bersama beberapa insan pers di Lobi Hotel Al Hadi Baradatu semalam (20/7), sepulangnya dari menyapa masyarakat Way kanan yang adai Kecamatan Kasui dan Baradatu.
“Kalimat ini bukan hanya saya katakana sekarang, tapi setiap kali bertatap muka dengan para warga pada pengukuhan tim di setiap kampung,” katanya.
Jika tidak serius mengabdi, kata Kadapi, untuk apa menjadi pemimpin Way Kanan, karena saat ini banyak yang menjadi keluhan masyarakat, dan itu tidak hanya di dengarkan, dan di tampung.
“Dari mulai Pendidikan tidak berkualitas, Kesehatan yang harus bayar, pupuk yang susah didapat petani, kalaupun ada harganya mahal sehingga tidak terbeli oleh petani justru dibeli oleh petani berdasi, tetapi yang menjadi keluhan terbanyak adalah masalah jalan,” ujarnya.
Menurutnya, warga bukan miminta jalan itu mulus seperti tol, tetapi paling tidak jalan itu halus. “Ukuran halus itu, mobil ceper ga nyangkut lagi, mobil tinggi enak melaluinya. Ini jangankan mobil, motor saja susah mau pilih jalan untuk di lalui,” kata Kadapi.
Masalah jalan, kata Kadapi yang sudah memantapkan berpasangan dengan Cik Raden, bukan hanya karena di tempat warga tersebut hancur.
“Bisa jadi di lokasinya jalannya bagus, tapi Ketika mereka hendak keluar kampung, jalannya bertemu yang mayoritas sulit dilalui. Baradatu misalnya, jalan mereka bagus, tapi Ketika mereka akan ke Banjit hampir tidak ada jalan yang layak dilalui, apa nyaman melui jalan yang rusak itu,” tegas Kadapi.
Masih menurut Kadapi , siapapun yang terpiluh maka ia terlebh dahulu harus memikirkan keinginan masyarakat., sehingga masyarakat menjadi nyaman beraktipitas, saya rasa jangan bisaca mulus yang penting bagus , dan Insha Allah untuk merealisasikan itu kalau amanat nanti diberikan masyarakat kepada saya, satu tahun pemerintahan dapat kita penuhi
“Lah tentunya kalau hanya mengandalkan PAD (Pendapatan Asli Daerah, RED) ya gak akan mampu. Kita ini punya bapak, istilahnya. Waykanan ini adalah anak, kalau di Pusat sana kita ga pandai lobi tentunya kecul semua. Mau gembel-gembel di Jakarta sana, yang penting dapat dana kita bawa ke Waykanan ini untuk membangun, terutama jalan Ibu Kota. Itu kan wajah, daerah,” ujarnya. Seakan Resmen minyiratkan, kalau ia nanti dipilih rakyat dia akan membangun Ibukota Way Kanan ( Blambangan Umpu red ) lebih baik dari sekarang.
Begitu juga masalah Pendidikan, lanjut Kadapi, pengolahannya sama. Karena setiap kebutuhan daerah itu tinggal bagaimana kiprah pemimpin.
“Nanti dululah, ngomongkan itu punya Provinsi, Pusat. Emang mereka tahu, bagaimana Waykanan ini, kalau kita ga minta, mereka tahunya Waykanan bagus-bagus aja. Lah, kayak minta sama bapak, kalau sudah berkali-kali kita ngomong, ntah duit dari mana diadakannya. Apa anak-anaknya bertanya duit dari mana, enggak kan. Tahunya terimakasih aja,” kata Pengacara Muda tersebut. SAH